Sabtu, Maret 24, 2012

sahabat

Apalah arti kehidupan ini tanpa sahabat?! Betapa indah kata-kata Ali bin Abu Thalib
kepada putranya al-Hasan: "Anakku! Orang asing adalah yang tidak mempunyai sahabat
karib."

Seorang penyair berujar:
bila seorang teman bertutur tentang diriku
yang memancing kemarahanku
kumaafkan segala kesalahannya
dan ku redam amarahku
kerana aku cemas bila hidup tanpa seorang teman

Seorang bijak berkata: "Harta simpanan paling berharga adalah sahabat yang setia."
Ada pula yang berkata: "Sahabat yang selalu siap membantu ibarat lengan dan bahu."

Penyair lain menggubah:
banyak orang mempunyai beragam angan-angan
sedang angan-anganku dalam kehidupan
hanya seorang sahabat yang rela berbagi nasib
kami berdua laksana satu ruh
yang dibagi untuk dua tubuh
tubuh kami dua namun ruh kami satu

Al-Kindi berkata: "Sahabat adalah seorang manusia, dia itu dirimu, hanya saja ia adalah orang lain."
Orang-orang bijak berkata: "Banyak sahabat yang lebih mencintai kita daripada saudara kandung sendiri."
Ibnul-Mu'taz berkata: "Kerana permusuhan, seorang kerabat menjadi jauh; kerana cinta, orang asing menjadi dekat."

Seorang penyair berucap:
kaum kerabat seringkali mengkhianatimu
namun orang yang sanggup memenuhi janji
justru orang yang tak senasab denganmu

Kerana itu, Khalid bin Shafwan berkata: "Orang yang paling lemah adalah yang enggan mencari sahabat, dan lebih lemah lagi adalah orang yang meninggalkan kawan yang dekat
dengannya."
Beberapa orang bijak berkata: "Orang yang tidak suka berkawan, nescaya dimusuhi
dan menderita. Aku bersumpah, kawan-kawan yang jujur adalah simpanan yang paling berharga
dan bekal yang paling utama."

Dengan keberadaan sahabat-sahabat yang jujur, hidup terasa indah; tatkala mendengar
kata-kata, bertatap muka, dan berakrab-akrab bersama mereka. Permasalahan dapat diatasi, beban dan penderitaan menjadi ringan. Sunggub benar ungkapan Ibnul-Mu'taz: "Siapa yang menjalin persahabatan, nescaya sahabatnya itu akan menjadi penolong baginya."
Jika kita renungkan, alangkah tepat ungkapan di atas bila kita melongok keadaan masa sekarang. Siapa yang sanggup membantuku dalam beriltizam dengan ajaran agama? Siapa yang
sanggup menolongku dalam menunaikan ketaatan dan meninggalkan maksiat? Siapa yang sanggup membantuku guna berdakwah dan istiqamah? Siapakah orang yang boleh kupercaya sebagai tempat mengadu segala permasalahan dan aku yakin akan dukungannya? Siapakah yang mahu meringankan penderitaanku, memberikan kebahagiaan padaku, menorehkan kesan padaku dengan teladan dan kata-katanya?