Syekh Musthafa al-Ghulayaini dalam kitab Jaami’u Durus al-‘Arabiyyah telah membagi isim ma’rifah menjadi tujuh macam, yaitu: Dhamir, isim ‘alam, isim isyarah, isim maushul, idhafah, munada, dan isim yang disertai alif lam (alif lam ma’rifah).
1. Isim Dhomir (Kata Ganti)
Dhamir atau "kata ganti" ialah Isim yang berfungsi untuk menggantikan atau mewakili penyebutan sesuatu/seseorang maupun sekelompok benda/orang.
يَرْحَمُ اْلأَوْلاَدَ أَحْمَدُ = Ahmad menyayangi anak-anak
هُوَ يَرْحَمُهُمْ = Dia menyayangi mereka
2. Isim Maushul (Kata Sambung)
Adalah isim yang berfungsi untuk
menerangkan, sebagai perantara kata yang disebutkan sesudahnya. Dalam bahasa
indonsia biasa diartikan dengan “yang”
Contoh
: الَّذِي (yang,untuk mudzakar), الَّتِي (yang, untuk muannast)
Contoh
:
هَذًا (ini, untuk mudzakar), هَذِهِ (ini, untuk muannast)
ذَالِكَ (itu, untuk mudzakar), تِلْكَ (itu, untuk muannast)
4.
Munada
Adalah isim yang menjadi ma’rifat Karena kemasukan huruf panggilan (nida’)
Contoh : ياَ رَجُلُ (wahai laki-laki), ياَ اُسْتاَذُ (wahai guru)
Contoh : مُحَمَّدٌُ (Muhammad), مَكَّةَ (Kota Makkah), النِّيْلُ (Sungai Nil)
6.
Isim yang diawali dengan alif lam.
Isim nakiroh apabila ditambah alif lam akan berubah menjadi isim ma’rifat.
Contoh : الرََّجُلُ ( Orang laki-laki itu), اَلْوَلَدُ (Anak laki-laki itu).
7. Isim nakiroh yang rangkai dengan isim ma’rifat
3. Isim Isyaroh (Kata Tunjuk)
Adalah isim yang berfungsi untuk
menunjukkan sesuatu. Dalam bahasa Indonesia biasa diartikan dengan “ini” dan
“itu”.
هَذًا (ini, untuk mudzakar), هَذِهِ (ini, untuk muannast)
ذَالِكَ (itu, untuk mudzakar), تِلْكَ (itu, untuk muannast)
Adalah isim yang menjadi ma’rifat Karena kemasukan huruf panggilan (nida’)
Contoh : ياَ رَجُلُ (wahai laki-laki), ياَ اُسْتاَذُ (wahai guru)
5. Isim ‘Alam
( Nama orang atau benda)
Adalah isim yang menunjukkan arti
nama baik nama manusia ataupun selain manusia.
Contoh : مُحَمَّدٌُ (Muhammad), مَكَّةَ (Kota Makkah), النِّيْلُ (Sungai Nil)
Isim nakiroh apabila ditambah alif lam akan berubah menjadi isim ma’rifat.
Contoh : الرََّجُلُ ( Orang laki-laki itu), اَلْوَلَدُ (Anak laki-laki itu).
7. Isim nakiroh yang rangkai dengan isim ma’rifat
Isim nakiroh akan menjadi ma’rifat
apabila bersambung dengan isim ma’rifat.
Contoh : قَلَمُ مُحَمَّدٍِ (Pena
Muhammad), قَلَمُهُ
(Pena-nya).
Kata قَلَمٌُ adalah isim nakiroh, tetapi menjadi ma’rifat karena dirangkai dengan dengan isim ma’rifat yaituمُحَمَّدٍِ (isim ‘alam) dan kata هُ (isim dhomir).
Kata قَلَمٌُ adalah isim nakiroh, tetapi menjadi ma’rifat karena dirangkai dengan dengan isim ma’rifat yaituمُحَمَّدٍِ (isim ‘alam) dan kata هُ (isim dhomir).